HISTORY


Seratnusa mengangkat gedebog pisang, batang pisang yang dikeringkan dan diolah menjadi karya seni dan kerajinan bernilai tinggi.
Dibentuk dengan tangan-tangan terampil para pengrajin lokal, setiap produk Seratnusa bukan hanya barang, tapi juga cerita: tentang pelestarian alam, pemberdayaan masyarakat, dan cinta terhadap budaya.
Kami percaya bahwa yang alami adalah indah, yang tradisional bisa jadi modern, dan yang lokal bisa mendunia.
Seratnusa bukan sekadar produk ramah lingkungan. Ia adalah suara dari alam dan budaya, dijalin dalam serat-serat kehidupan nusantara.
Founder's

Ir.Rr.Gita Noerwardhani
Pendiri
Gita Noerwardhani bukan hanya pendiri Seratnusa ia adalah sosok yang meyakini bahwa limbah bukan akhir dari sebuah benda, melainkan awal dari sebuah kehidupan baru.
Berbekal latar belakang di bidang pertanian dan ketekunan sebagai aktivis lingkungan, Gita memulai langkahnya dari sesuatu yang sederhana: mengelola sampah organik dan limbah rumah tangga. Ia mulai mengajak masyarakat untuk memilah, mendaur ulang, dan menghargai apa yang biasanya dibuang.
Namun, perjuangannya tidak berhenti di sana. Ia melihat potensi besar dalam gedebog pisang, limbah batang pisang yang sering terabaikan. Dari sinilah lahir Seratnusa, sebuah gerakan yang menyatukan lingkungan, budaya, dan pemberdayaan masyarakat, terutama perempuan-perempuan desa.
Ia menjual aset pribadinya demi menjaga idealisme: tak ingin tergantung pada pemerintah atau korporasi. Hidup sederhana, tapi kaya nilai. Baginya, setiap produk Seratnusa adalah doa, warisan, dan karya nyata dari bumi Indonesia.
STUDIO SERATNUSA
Alamat: Jalan Intan No. 26, Sadang Serang Kelurahan Sekeloa,
Kecamatan Coblong, Bandung